Berat Badan Ideal untuk Anak Usia 2 Tahun

Aqiqah Bdg – Tahukah Ayah dan Bunda? Bahwa salah satu cara untuk menilai normal atau tidaknya pertumbuhan si Kecil yaitu dengan melihat pertambahan berat badannya. Lantas, seperti apakah berat badan si Kecil di usia dua tahun ini? sudahkah si Kecil memiliki berat badan yang ideal sesuai dengan grafik pertumbuhannya?

Banyak orang tua menganggap bahwa pipi yang makin tembam dan badan yang makin berisi merupakan tolak ukur pertumbuhan si Kecil. Idealnya berat badan si Kecil yang sehat cenderung selalu naik setiap bulan, ya Ayah dan Bunda. Di umur 2 tahun, berat badan si Kecil umumnya akan bertambah sekitar 2,5 kg dari berat badannya saat ia berusia 1 tahun.

Akan tetapi, memantau tumbuh kembang si Kecil tidak cukup dengan melihat kenaikan berat badannya saja. Ayah dan Bunda juga harus melihat pertambahan tinggi badan si Kecil. Kenaikan berat badan si Kecil yang sehat akan berbanding lurus dan searah dengan pertambahan tinggi badan. Menurut tabel berat badan WHO, patokan kisaran berat badan normal si Kecil saat berusia 2 tahun yaitu:

  • Anak laki-laki: antara 9,7-13,6 kilogram dengan tinggi sekitar 82-92 cm.
  • Anak perempuan: antara 9-13 kilogram dengan tinggi sekitar 80-92 cm.

Dengan mengacu pada kisaran tersebut, Ayah dan Bunda jadi bisa lebih tahu apakah berat badan si Kecil saat ini sudah ideal atau belum. Namun, jika Ayah dan Bunda ingin lebih yakin, ada baiknya bawa si Kecil ke posyandu atau puskesmas secara berkala untuk mendapatkan pengukuran yang lebih akurat dari dokter. Karena selain mengukur berat badan, dokter juga akan mengukur tinggi badan dan lingkar kepalanya.

Data ini akan dicatat setiap bulan untuk memantau apakah tumbuh kembang si Kecil sudah sesuai kurva pertumbuhan. Lalu, bagaimana jika berat badan si Kecil belum mencapai acuan berat badan ideal di atas? Berikut ada beberapa cara menambah berat badan anak umur 2 tahun, melansir dari laman generasimaju.co.id!

1. Biasakan Pola Makan Seimbang

Berikut merupakan pedoman pola makan gizi seimbang berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan RI:

  • Makan 3-4 porsi makanan pokok dalam satu hari, yang tidak hanya dari nasi, tapi juga bisa dari beras merah, kentang, singkong, ubi jalar, jagung, talas, dan lainnya.
  • Biasakan mengonsumsi 2-4 porsi lauk pauk yang berprotein tinggi setiap hari, utamakan protein hewani untuk anak seperti daging, ayam, dan ikan.
  • Biasakan minum air putih yang cukup.
  • Banyak makan buah dan sayur dengan porsi 300-400 gram per orang per hari, atau  sebanyak 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari atau setengah bagian piring berisi buah dan sayur (lebih banyak sayuran) setiap kali makan.
  • Biasakan sarapan pagi.
  • Batasi konsumsi panganan manis dan asin.

2. Berikan Susu Pertumbuhan yang Terfortifikasi

Untuk anak berusia 1 tahun ke atas, Bunda bisa berikan susu pertumbuhan terfortifikasi. Nah, sebuah penelitian dari The Indonesian Biomedical Journal tahun 2018 menemukan bahwa asupan zat besi dan zinc dapat bantu meningkatkan nafsu makan, status gizi, dan berat badan si Kecil.

3. Jangan Batasi Asupan Lemak dan Gula

Lemak dan gula sering dianggap musuh. Akan tetapi, kedua zat gizi justru penting untuk tumbuh kembang si Kecil, terutama pertambahan berat badannya. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013, anak umur 2 tahun membutuhkan sekitar 44 gram lemak. Kemenkes pun lebih lanjut menjelaskan bahwa konsumsi lemak tidak perlu dibatasi khusus anak usia 6-24 bulan.

Namun, hindari memberikan makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans, seperti junk food, kukis dan cake, biskuit, dan snack. Agar berat badan si Kecil bertambah dengan cara yang sehat, Bunda bisa memilih sumber lemak yang lebih sehat, seperti lemak tak jenuh dari daging sapi tanpa gajih, alpukat, minyak zaitun, mentega atau margarin, ikan sarden, keju, kacang kedelai, dan ikan makarel.

4. Lengkapi Asupan Gizi dengan Pemberian Vitamin

Bila perlu, Ayah dan Bunda juga bisa memberikan vitamin penambah nafsu makan untuk mendukung kenaikan berat badan si Kecil mencapai kisaran idealnya. Namun, baiknya selalu konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum memberikan vitamin apa pun pada anak.

Sumber gambar: Alodokter

Penulis: Aisyah