Aqiqah Bdg – Di dalam rahim, bayi dapat memperoleh seluruh nutrisinya adalah melalui tali pusat dan plasenta. Kemudian Plasenta memperoleh nutrisi dari suplai darah. Maka dari itu, selama Bunda mengonsumsi makanan sehat dan memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral melalui makanan dengan cukup, bayi akan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk memperoleh tumbuh kembang yang baik.
Perlu Bunda ketahui, bahwa tubuh ibu hamil mengalami beberapa perubahan. Salah satu perubahan tersebut di antaranya adalah peningkatan nafsu makan karena laju metabolisme dan kadar gula darah yang meningkat secara signifikan. Inilah alasan kenapa ibu hamil kerap merasa lebih lapar dari biasanya dan mengidam makanan tertentu. Mereka membutuhkan lebih banyak energi untuk memberi makan bayinya yang sedang tumbuh di dalam rahimnya.
Kekhawatiran kerap muncul bila ibu hamil memutuskan untuk ikut menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Lantas, apakah bayi bisa merasakan lapar di dalam kandungan saat Bunda berpuasa?
Apakah Janin Kelaparan saat Ibu Hamil Puasa?
Melansir laman web Haibunda yang mengutip pendapat dari Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, puasa tidak akan memengaruhi janin. Puasa atau tidak, janin tidak akan merasa lapar karena pasti bayi akan mendapatkan asupan nutrisi dari ibuny.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopouse itu mengatakan, janin tidak pernah kelaparan karena tubuh ibu pasti akan menyuplai makanan. Misalnya, janin tidak akan pernah kekurangan kalsium karena dia akan mengambil dari tulang ibunya.
“Jadi kalau ibunya kurang kalsium yang dibongkar tulangnya sendiri untuk dikasih ke bayi. Begitu pun dengan kalori makan yang diberikan ke janin,” kata Andon, beberapa waktu lalu.
Sementara menurut dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, janin mengambil nutrisi yang sudah tercerna dari si ibu. Maka, makanan yang Bunda konsumsi tidak serta merta langsung masuk ke janin. Makanan yang masuk akan dicerna dan dimetabolisme terlebih dahulu, baru diberikan kepada janin.
Saat Ibu Hamil Kelaparan, Apakah Janin Ikut Kelaparan?
Dalansir kembali dari halaman HaiBunda yang mengutip dari Medicalnet, terdapat fakta yang menunjukkan hanya karena ibu hamil lapar, tidak berarti janin juga ikut merasa lapar. Sebab, bagian dari berat badan ibu hamil yang bertambah sebenarnya karena tubuh Bunda sendiri yang menyimpan lemak penting dan hal-hal lain yang dibutuhkan janin.
Ketika janin berkembang di dalam rahim Bunda, mereka perlahan membentuk segalanya mulai dari sistem peredaran darah hingga sistem pencernaan. Jika ibu hamil tidak makan selama berjam-jam, maka tubuhnya akan memanfaatkan cadangan tersebut untuk melanjutkan transfer nutrisi pada janin.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebernarnya, janin sudah mendapatkan semua yang dia butuhkan.Karena aliran konstan dari cadangan yang tersimpan dalam lemak Bunda sudah menjadi asupan bagi mereka yang tersalurkan melalui plasenta.
Meskipun terdengar masuk akal bila janin menendang karena rasa lapar, namun sebenarnya itu tidak benar. Tendangan janin sering kali muncul karena disebabkan oleh penurunan gula darah. Ketika mengalami penurunan gula darah, janin memiliki energi yang lebih sedikit. Diyakini bahwa menendang adalah respons terhadap penurunan gula darah yang mereka alami.
Tanda-Tanda Janin Lapar yang Bisa Dirasakan Bunda
Janin merasa “lapar” yang dimaksud mungkin adalah kurangnya nutrisi atau ketika Bunda tidak cukup makan dan efeknya berdampak pada janin. Lantas, bagaimana tandanya bila janin merasa lapar? Simak penjelasan berikut:
- Berkurangnya Gerakan Janin
Ketika janin lapar, Bunda mungkin akan merasa bahwa frekuensi gerakan janin lebih sedikit atau lebih lemah dari biasanya. Ini bisa berarti janin sedang merasa tidak nyaman atau menghabiskan energinya untuk mencari makanan di dalam rahim.
- Melemahnya Detak Jantung Janin
Saat janin merasa lapar, mungkin Bunda akan merasakan perubahan pada pola detak jantung janin. Perubahan ini bisa berupa detak jantung yang lebih lambat atau tidak teratur. Jika Bunda merasakan perubahan tersebut, maka penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar di evaluasi lebih lanjut.
- Kram perut
Hal ini dapat dirasakan seperti perut yang terasa kencang atau ketidaknyamanan pada area perut. Kram perut juga bisa disertai dengan rasa lapar yang dirasakan oleh Bunda. Namun, beda ceritanya apabila kram perut sangat parah atau disertai dengan gejala lain seperti pendarahan atau nyeri yang hebat, segera hubungi tim medis.
- Merasa lapar
Kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang janin tentu perlu dicukupi. Saat janin “lapar”, artinya bisa jadi ia membutuhkan nutrisi, maka secara tidak langsung memberikan sinyal pada ibunya. Salah satunya adalah dengan Bunda yang merasa lapar.
Rendahnya kadar nutrisi pada pusat nafsu makan di otak dapat memicu nafsu makan yang tidak terkendali. Pusat nafsu makan di otak kita memiliki reseptor yang dapat mendeteksi apakah kita kekurangan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin D, atau vitamin B. Jika kita kekurangan, maka pusat nafsu makan kita akan aktif dan kita akan makan lebih banyak.
- Merasa Tidak Bertenaga
Gula adalah sumber energi bagi sel. Selama hamil, janin dan plasenta menghasilkan hormon yang membuat ibu hamil resisten terhadap insulinnya sendiri. Kebanyakan ibu hamil bisa memproduksi insulin ekstra yang cukup untuk mengkompensasi hal ini dan dengan demikian menjaga kadar gula darah mereka tetap normal. Tapi, ketika ibu hamil menjadi terlalu lapar, dan gula darah turun di bawah 70 mg/dL, ia bisa menjadi lemah, gemetar, pusing, dan mudah cemas.
- Berat Janin Tak Bertambah
Nutrisi yang tidak memadai selama Bunda hamil juga bisa menyebabkan pertumbuhan janin yang buruk, yaitu ketika bayi yang belum lahir tidak tumbuh sesuai dengan usia kehamilan. Pertumbuhan janin yang buruk bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti berat badan lahir rendah, keterlambatan perkembangan, dan masalah kesehatan lainnya selama dan setelah kehamilan.
- Mood Berantakan
Nutrisi memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan fungsi otak. Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan neurotransmiter, yang menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati pada ibu hamil.
Maka, dapat disimpulkan bahwa janin tidak akan lapar saat Bunda puasa. Namun, Bunda tidak boleh sampai lapar atau memaksakan diri puasa bila kondisi tidak memungkinkan. Hal tersebut bisa memengaruhi kondisi janin. Semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda!
Sumber gambar: google.com
Penulis: Elis Parwati