Pengertian Aqiqah
Aqiqah merupakan penyembelihan hewan yang dilaksanakan pada hari ketujuh maupun setelahnya dari sejak kelahiran anak. Sebagai bentuk dan wujud rasa syukur atas amanah dan karunia hadirnya seorang anak yang dititipkan.
Biasanya daging sembelihannya itu dibagikan pada kerabat, tetangga, anak yatim dan orang miskin baik mentah ataupun sudah dimasak.
Perbedaan Qurban dan Aqiqah:
1. Qurban adalah penyembelihan hewan ternak yang dilakukan pada 10 sampai 13 Zulhijjah, sedangkan aqiqah adalah penyembelihan hewan di hari ketujuh pasca kelahiran anak, atau bisa di minggu ketiga pasca kelahiran dan kapanpun ketika ada kemudahan.
2. Qurban baiknya dibagikan tanpa dimasak terlebih dahulu, sedangkan Aqiqah boleh dibagikan pada saat sudah dimasak.
3. Quran sebagai bermakna sebagai rasa syukur terhadap nikmat amanah berupa harta. Adapun Aqiqah adalah rasa syukur karena dititipi seorang anak.
4. Jika hewannya dipotong saat hari raya Idul Adha karena niatnya bersyukur atas karunia hidup maka itu adalah qurban. Sedangkan apabila diniatkan karena syukur nikmat diamanahi anak maka ia adalah aqiqah.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kurban_(Islam)
Baca Juga:
Hukumnya:
Hukum aqiqah itu sunnah muakkadah, meski demikian sebaiknya jangan ditinggalkan karena menurut sebagian pendapat ulama, sunnahnya itu kuat.
Sebagaimana yang terdapat dalam dalil riwayat Imam At-Tirmidzi, Rasulullah Saw bersabda:
كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ
“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya”.
Dalam kitab Fathul Bary hal 594 jilid 9 Imam Al-Asqalani mengatakan:
Para ulama banyak berpendapat bahwa menafsirkan makna tergadaikan itu paling bagus maknanya adalah: apabila anak tidak diaqiqahkan kemudian meninggal maka anak itu tidak akan memberi syafaat kepada kedua orang tuanya kelak.
Ada juga yang menafsirkan kata “tergadaikan” disini yaitu bahwa Aqiqah adalah perkara yang perlu dilakukan makanya diibarakan dengan gadaian.
Waktunya:
Waktu aqiqah yang paling dianjurkan adalah setelah bayi lahir afdhalnya di hari ketujuh dengan menghitung masuk hari lahirnya.
Misalkan bayi lahir di hari Jumat maka sunnahnya aqiqah pada hari Kamis.
Dan sunnah aqiqah ini menurut para ulama tidak gugur meski sudah lebih dari 7 hari pertama. Orang tua si anaklah yang hendaknya mengaqiqahkan terkecuali jika anak telah baligh.
Memberi Nama Yang Baik dan Mencukur Rambut:
Pada saat syukuran aqiqah dianjurkan untuk mencukur habis rambut bayi:
Sebagaimana riwayat hadits Ashhabus Sunan Al Arba’ah (At Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan An-Nasa-i ) dari Samurah bin Jundub Rasul bersabda:
ﻛﻞ ﻏﻼﻡ ﻣﺮﺗﻬﻦ ﺑﻌﻘﻴﻘﺘﻪ، ﺗﺬﺑﺢ ﻋﻨﻪ ﻳﻮﻡ اﻟﺴﺎﺑﻊ، ﻭﻳﺤﻠﻖ ﺭﺃﺳﻪ، ﻭﻳﺴﻤﻰ
“Tiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelih akikahnya di hari ketujuh, lalu dicukur (habis) rambutnya kemudian berikan nama (yang baik)”.
Beberapa ulama menyunnahkan mencukur rambut bayi, dan pendapat ini cukup kuat di kalangan. Kita akan mendapat pahala jika dilaksanakan namun tidak berdosa apabila tidak mampu/sempat dilakukan.
Dari segi ilmu kesehatan pun terbukti bahwa ketika rambut bayi yang baru lahir dicukur itu lebih baikdicukur rata.
Setelah itu ada anjuran untuk memberikan sedekah yang nilainya sama dengan emas seberat rambut tadi, kalaupun tidak maka bisa menggunakan harga perak.
Jenis hewan yang dianjurkan dalam Aqiqah:
Jenis hewan untuk Aqiqah diqiyaskan dengan hewan yang biasa digunakan untuk Qurban.
Sekurang-kurangnya dianjurkan dua ekor hewan untuk laki-laki dan seekor saja untuk perempuan. Kalaupun tidak mampu atau hanya bisa seekor hewan bagi laki-laki maka tidak apa-apa.
Upayakan kambing atau dombanya sehat serta tidak ada cacat, usianya minimal sudah 2 tahun
Niatkanlah ketika disembelih sebagai Aqiqah untuk sang anak.
Wallahu alam
Baca Lagi: