Sumber: halodoc.com
AQIQAH AL HILAL – Menikah menjadi salah satu momen sakral seumur hidup yang perlu dipersiapkan dengan matang baik dari segi mental, fisik, keuangan, dan rencana kedepannya terutama bagi pasangan suami istri yang berencana memiliki keturunan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perencanaan tersebut salah satunya yaitu cek kecocokan rhesus darah calon pengantin.
Rhesus merupakan salah satu jenis protein yang terdapat di permukaan sel darah merah manusia. Secara umum terbagi menjadi dua jenis yaitu rhesus positif (Rh+) dan rhesus negatif (Rh-). Biasanya jenis rhesus dapat diketahui ketika melakukan pemeriksaan golongan darah. Data menunjukkan bahwa 80% populasi di dunia memiliki rhesus positif, sedangkan sisanya memiliki rhesus negatif.
Pemeriksaan kecocokan rhesus menjadi sangat penting mengingat perkawinan pasangan yang miliki rhesus berbeda dapat menyebabkan masalah pada kehamilan, terutama khususnya pada kehamilan kedua dan seterusnya jika bayi mewarisi rhesus positif dari Ayah. Hal ini karena tubuh Bunda yang memiliki rhesus negatif akan membentuk antibodi terhadap rhesus positif dan dapat menyerang sel darah merah bayi jika bayi memiliki rhesus positif. Sehingga baiknya pernikahan dilakukan dengan pasangan yang memiliki jenis rhesus sama.
Pengecekkan kecocokan rhesus dapat mengantisipasi beberapa risiko seperti isoimunisasi yang sudah dijelaskan sebelumnya, komplikasi kehamilan juga untuk mempersiapkan penanganan medis yang tepat dan perencanaan yang baik jika tetap dilanjutkan untuk menikah dalam kondisi rhesus berbeda.
Bagi pasangan yang telah menikah dan memiliki permasalahan perbedaan rhesus ini dapat mengatasinya dengan cara pengelolaan dan tindakan medis yang tepat seperti pemberian imunoglobulin anti-D yang disuntikan kepada Bunda yang bereshus negatif sehingga dapat mencegah pembentukan antibodi terhadap rhesus positif. Bunda juga dapat melakukan USG dan tes darah untuk mendeteksi kemungkinan buruk seperti tanda-tanda anemia atau komplikasi pada janin. Jika bayi yang dilahirkan mengalami anemia atau penyakit hemolitik, dapat diberikan transfusi darah atau perawatan intensif.
Penulis: Maya Siti Nur Hodijah
Website: aqiqahbdg