Janji Surga dari Allah SWT untuk Ibu yang Mengalami Keguguran

Aqiqah Bdg – Keguguran merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan bagi pasangan yang sedang menantikan kelahiran buah hati mereka. Dalam Islam, kelahiran seorang anak adalah berkah besar yang patut disyukuri dan dirayakan. Namun, ketika keguguran terjadi, rasa sedih dan perasaan bersalah sering kali menghantui sang ibu. Di tengah kesedihan ini, ada sebuah hadis yang bisa menjadi penghibur bagi para ibu yang mengalami keguguran.

Hadis ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah menjanjikan surga bagi ibu yang mengalami keguguran. Janji ini memberikan harapan dan ketenangan bagi para ibu yang berduka. Selain itu, terdapat doa-doa yang dapat dibaca untuk mendoakan janin yang telah pergi.

Doa untuk Janin yang Keguguran

Dalam ajaran Islam, proses penciptaan manusia di dalam rahim melalui beberapa tahap. Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya menjelaskan bahwa penciptaan manusia di dalam rahim terdiri dari empat tahap.

Tahap pertama berlangsung selama 40 hari pertama, di mana janin berada dalam keadaan nutfah (gabungan sperma dan sel telur). Tahap kedua adalah 40 hari berikutnya, ketika nutfah berubah menjadi alaqah (segumpal darah). Tahap ketiga adalah 40 hari berikutnya, di mana alaqah berkembang menjadi mudghah (segumpal daging). Pada tahap terakhir, anggota tubuh mulai terbentuk hingga janin siap dilahirkan sesuai kehendak Allah.

Mendoakan janin yang gugur adalah hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan berdoa, orang tua bisa memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan bagi janin yang telah meninggal, serta meminta agar Allah SWT meninggikan derajatnya di sisi-Nya.

Saat mengetahui keguguran, Bunda bisa memulai dengan membaca ayat dari Surah Al-Baqarah ayat 156:

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

Artinya:

“(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.’”

Bunda juga bisa melengkapinya dengan doa:

Artinya:

“Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah, tuliskanlah dia di sisi-Mu sebagai orang yang baik. Jadikanlah catatannya di ‘Illiyyin. Gantilah dia di keluarganya dengan orang-orang yang lebih baik. Janganlah Engkau menghalangi kami dari pahalanya dan janganlah Engkau menimpakan fitnah kepada kami setelah kepergiannya.”

Pada akhir tahap ketiga, setelah 120 hari (sekitar 4 bulan), ruh ditiupkan ke dalam janin oleh malaikat. Penciptaan manusia ini, dari awal hingga akhir, dijelaskan dalam Surah Al-Hajj ayat 5:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ…

Artinya:

“Wahai manusia, jika kamu meragukan hari kebangkitan, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya maupun yang tidak sempurna…”

Doa ini menggambarkan keyakinan bahwa segala sesuatu, termasuk keguguran, adalah bagian dari takdir Allah SWT.

Janji Surga untuk Ibu yang Mengalami Keguguran

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa janin yang gugur akan menjadi pengantar bagi orang tuanya ke surga. Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya janin yang gugur akan menghadap Tuhannya dan jika kedua orang tuanya hendak dimasukkan ke dalam neraka, maka janin itu akan berkata, ‘Ya Allah, jangan masukkan orang tuaku ke dalam neraka.’ Kemudian janin itu akan menarik orang tuanya ke surga.” (HR. Ibnu Majah)

Bunda bisa menyerahkan diri kepada Allah SWT dan membacakan doa untuk janin yang keguguran sebagai bentuk ikhtiar dan kepasrahan.

Hukum Aqiqah untuk Janin yang Keguguran

Aqiqah adalah tradisi yang biasa dilakukan sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak. Namun, bagaimana jika bayi tersebut mengalami keguguran?

Dalam fiqih Islam, ada perbedaan pendapat mengenai aqiqah bagi janin yang keguguran. Sebagian ulama berpendapat bahwa aqiqah tidak perlu dilakukan jika janin belum mencapai usia lahir. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa aqiqah tetap dianjurkan sebagai bentuk syukur.

Ibnu Hajar Al-Haitami menjelaskan bahwa aqiqah hanya disunnahkan untuk bayi yang sudah ditiupkan ruhnya. Jika janin belum mencapai tahap ini, maka aqiqah tidak diwajibkan. Meskipun tidak wajib, beberapa orang tua tetap melaksanakan aqiqah sebagai bentuk penghormatan terhadap keberadaan janin yang telah meninggal.

Perawatan Janin yang Keguguran dalam Islam

Dalam Islam, jika janin yang gugur sudah berbentuk manusia dan menunjukkan tanda-tanda kehidupan, maka ia diperlakukan seperti orang dewasa, yaitu dimandikan, dikafani, dan dikuburkan. Namun, jika janin belum berbentuk manusia atau tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, maka cukup dengan mengkafaninya secara sederhana dan menguburkannya.

Syaikh Hafizh Ali Syuaisyi menyatakan bahwa jika janin belum berbentuk manusia secara jelas, maka cukup untuk menguburkannya tanpa perlu pengkafanan yang lengkap.

Semoga ulasan ini bisa memberikan ketenangan bagi para ibu yang mengalami keguguran.

Sumber gambar: orami.co.id

Penulis: Elis Parwati